Ditulis Oleh: Tri Fitria
“Hore, Kiruna pulang sekolah!”
Bunda sudah menanti di depan rumah. Kiruna mengganti baju serta mencuci tangan kemudian bersiap-siap makan. Kiruna senang, perutnya pun kenyang. Hari sudah sore, matahari mulai turun. Waktunya bermain dengan Ainun. Kiruna mengambil sepeda di halaman. Lalu, memanggil Ainun untuk bermain di taman. Bunda ikut menemani di bawah pohon rambutan.
“Meluncuuuuuuur!” Kiruna dan Ainun berteriak kencang. Mereka bermain dan bersenang-senang. Berlomba siapa yang duluan sampai ke tiang. Setelah puas bermain, Ainun pamit pulang. Bundanya sudah memanggil berulang.
“Halo, Sayang lagi apa? Belum mandi ya?” tanya Ayah.
“Iya belum, Yah Kiruna sedang bermain,” jawab Kiruna.
“Baiklah, sekarang Ayah dulu yang mandi.”
“Asyik, main lagi!” seru Kiruna memacu sepedanya kencang.
Dedaunan yang berserakan dijalan sampai terbang-terbang. Debu pun naik terbawa angin. Membuat Kiruna bersin-bersin. Tiba-tiba, Kiruna berhenti badannya gerah, keringat bercucuran di dahi. Kulitnya terasa kotor sekali. Tangan dan kakinya gatal sana-sini. Wah ada apa ini? Kiruna masuk ke rumah setengah berlari.
“Bunda, kenapa ya Kiruna begini?”
“Itu karena belum mandi,” jawab Ayah setelah keluar dari kamar mandi.
“Ayah juga gerah sekali tadi. Tapi setelah mandi, badan jadi segar Kembali,” lanjut Ayah. Kiruna bergegas pergi. Mengambil handuk di lemari,
“Ayo, waktunya mandi!” seru Kiruna bersemangat lagi.
“Byur … byur …” terdengar guyuran air di kamar mandi, Kiruna menyabuni seluruh badannya sampai bersih kembali supaya badan sehat dan kuman jahat tidak berani mendekat. ***